Tema 6 : Menuju Masyarakat sehat
Sub tema 1 : lingkungan sehat masyarakat sehat
B.Indonesia
Investigasi adalah upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian, pemeriksaan dan pengumpulan data, informasi, dan temuan lainnya untuk mengetahui/membuktikan kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian.
Teks laporan investigasi adalah teks laporan yang disusun berdasarkan temuan-temuan fakta yang dilakukan dengan wawancara, pengamatan dan studi pustaka. Kuat dan lemahnya isi laporan investigasi yang dibuat tergantung dari proses pencarian data dan keterangan yang dikerjakan di dalam pengamatan, wawancara, dan studi pustaka.
Teks laporan investigasi dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan fakta-fakta yang ada dalam suatu lingkungan masyarakat atau suatu wilayah. Salah satu contohnya adalah dalam kondisi geografis dan ekonomi Indonesia.Teks laporan investigasi adalah teks laporan yang disusun berdasarkan temuan-temuan fakta yang dilakukan dengan wawancara, pengamatan dan studi pustaka. Kuat dan lemahnya isi laporan investigasi yang dibuat tergantung dari proses pencarian data dan keterangan yang dikerjakan di dalam pengamatan, wawancara, dan studi pustaka.
Ciri khusus dari organisme yang dimaksud adalah penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya atau sering disebut sebagai ADAPTASI.
Adaptasi dan Ciri-ciri Hewan
Bentuk Adaptasi Hewan
Fungsi dari adaptasi terhadap lingkungannya suatu hewan adalah mempunyai fungsi untuk :
1. Memenuhi kebutuhan hidup
2. Melindungi dari musuh yang akan menyerang
3. Untuk mempertahankan jenisnya
Di bawah ini adalah contoh BENTUK ADAPTASI HEWAN terhadap lingkungannya:
1. Bunglon
Hewan bunglon memiliki kemampuan untuk merubah warna dari kulitnya sesuai dengan lingkungan dia tinggal. Misalnya saja pada saat bunglon di tanah, maka bunglon akan merubah warna kulitnya menjadi coklat sesuai dengan warna tanah. Apabila bunglon di atas pohon maka bunglon akan merubah warna kulitnya hijau seperti daun.7Seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwa fungsi adaptasi adalah salah satunya untuk melindungi dirinya dari serangan musuh. Kemampuan bunglon untuk merubah warna kulitnya sesuai dengan tempat dia singgah disebut sebagai "mimikri".
2. Burung
Pada burung juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap lingkungannya. Burung beradaptasi dengan lingkungannya karena burung memiliki bermacam bentuk paruh yang disesuaikan dengan jenis makanannya.
Sebagai contoh adalah pada burung elang memiliki paruh yang tajam dan bengkok, fungsinya adalah untuk mencabik-cabik mangsanya. Untuk kaki burung elang, cakarnya menyerupai kait. Kaki seperti ini berfungsi untuk merobek dan memegang mangsanya
3.Ular
Ular adlah binatang karnivora (pemakan daging) yang tidak pernah mengunyah dalam memaan mangsanya, akan tetapi langsung ditelan secara utuh. Hal ini disebabkan susunan dari rahang ular adalah melekat secara longgar dengan susunan tulang pada rangka kepalanya. Dengan memiliki susunan rahang yang seperti ini maka memungkinkan ular dapat menelan mangsanya yang mempunyai ukuran yang lebih besar darinya.
4. Katak
Katak mempunyai kemampuan untuk berkamuflase (menyamar) pada kulitnya yang seolah-olah beracun untuk menghindari dari pemangsanya. Pada katak mempunyai lidah yang panjang dan lengket sehingga memudahkan dalam menangkap serangga.
Adaptasi dan Ciri-ciri Hewan
Bentuk Adaptasi Hewan
Fungsi dari adaptasi terhadap lingkungannya suatu hewan adalah mempunyai fungsi untuk :
1. Memenuhi kebutuhan hidup
2. Melindungi dari musuh yang akan menyerang
3. Untuk mempertahankan jenisnya
Di bawah ini adalah contoh BENTUK ADAPTASI HEWAN terhadap lingkungannya:
1. Bunglon
Hewan bunglon memiliki kemampuan untuk merubah warna dari kulitnya sesuai dengan lingkungan dia tinggal. Misalnya saja pada saat bunglon di tanah, maka bunglon akan merubah warna kulitnya menjadi coklat sesuai dengan warna tanah. Apabila bunglon di atas pohon maka bunglon akan merubah warna kulitnya hijau seperti daun.7Seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwa fungsi adaptasi adalah salah satunya untuk melindungi dirinya dari serangan musuh. Kemampuan bunglon untuk merubah warna kulitnya sesuai dengan tempat dia singgah disebut sebagai "mimikri".
2. Burung
Pada burung juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap lingkungannya. Burung beradaptasi dengan lingkungannya karena burung memiliki bermacam bentuk paruh yang disesuaikan dengan jenis makanannya.
Sebagai contoh adalah pada burung elang memiliki paruh yang tajam dan bengkok, fungsinya adalah untuk mencabik-cabik mangsanya. Untuk kaki burung elang, cakarnya menyerupai kait. Kaki seperti ini berfungsi untuk merobek dan memegang mangsanya
3.Ular
Ular adlah binatang karnivora (pemakan daging) yang tidak pernah mengunyah dalam memaan mangsanya, akan tetapi langsung ditelan secara utuh. Hal ini disebabkan susunan dari rahang ular adalah melekat secara longgar dengan susunan tulang pada rangka kepalanya. Dengan memiliki susunan rahang yang seperti ini maka memungkinkan ular dapat menelan mangsanya yang mempunyai ukuran yang lebih besar darinya.
4. Katak
Katak mempunyai kemampuan untuk berkamuflase (menyamar) pada kulitnya yang seolah-olah beracun untuk menghindari dari pemangsanya. Pada katak mempunyai lidah yang panjang dan lengket sehingga memudahkan dalam menangkap serangga.
Definisi Campuran
Campuran adalah materi yang tersusun dari beberapa substansi murni, sehingga mempunyai sifat dan komposisi yang bervariasi.campuran dibagi menjadi 2 yaitu campuran homogen dan heterogen.
Campuran yang mempunyai sifat dan komposisi yang seragam pada setiap bagian campuran , tidak dapat dibedakan dengan melihat langsung. Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih yang sudah tidak dapat terlihat lagi bidang batas antara zat-zat yang dicampurkannya atau serbasama, bidang batas tersebut tidak dapat terlihat bahkan dengan bantuan mikroskop sekalipun. Campuran homogen juga dapat disebut dengan nama lain, yaitu larutan.
Campuran homogen Ciri – cirinya:
Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya, komponen yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat pelarut, sedangkan yang lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut. Namun, jika larutan berwujud cair, maka komponen cair disebut sebagai zat pelarut.
Serba sama, tidak ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya, Tidak dapat disaring, Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah)
Campuran Heterogen
Campuran yang mempunyai sifat dan komposisi yang bervariasi pada setiap bagian campuran, dapat dibedakan dengan melihat langsung. Campuran heterogen adalah campuran dua zat atau lebih yang masih terlihat bidang batasnya.
Campuran heterogen ciri – cirinya:
- Campuran memiliki dua fase
- Sifat-sifatnya tidak seragam.
- Dapat disaring dengan kertas saring biasa
- Memisah jika didiamkan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka, hasil campuran seperti larutan gula, larutan garam dapur, dan campuran kuning telur yang di aduk merupakan contoh dari campuran homogen. Karena memiliki sifat dan komposisi yang sama pada setiap bagian campuran dan tidak dapat dibedakan secara langsung, contoh:larutan gula akan memperoleh larutan yang rasa manisnya sama pada setiap bagian larutan.
Sedangkan hasil campuran seperti campuran susu bubuk, es campur ,dan campuran kuning telur yang tidak di aduk merupakan contoh dari campuran heterogen. Karena memiliki sifat dan komposisi yang bervariasi pada setiap bagian campuran dan dapat dibedakan secara langsung, contoh: campuran es campur memiliki rasa yang bervariasi pada setiap bagian campuran.
IPS
Interaksi merupakan merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Interaksi manusia bukan hanya dengan individu dan kelompok saja, melainkan mencakup interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi. Dalam interaksi tersebut, terjadi berbagai macam permasalahan yang disebut dengan dinamika interaksi. Dinamika ini, mendorong terbentuknya suatu perubahan kepada hal yang baik atau pun hal yang sebaliknya.
Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Interaksi antara manusia dan lingkungan hidup merupakan proses saling mempengaruhi antara satu dan lainnya. Lingkungan hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia karena merupakan komponen penting dari kehidupan manusia. Begitupun sebaliknya, manusia memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan hidup dalam hal pemeliharaan dan pelestarian. Lingkungan hidup manusia terdiri atas lingkungan alam, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi.
1. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Lingkungan alam mencakup semua benda hidup dan tak hidup yang terjadi secara alamiah di bumi. Lingkungan alam terdiri atas komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan yang bukan makhluk hidup. Lingkungan biotik adalah segala benda hidup yang ada di lingkungan.
Dalam lingkungan alam terjadi interaksi antara lingkungan abiotik dengan lingkungan biotik atau sebaliknya. Bahkan, antar komponen lingkungan biotik dan antar komponen lingkungan abiotik juga terjadi saling keterkaitan. Contoh interaksi antara komponen abiotik dengan biotik adalah tanah, suhu dan curah hujan yang memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh suatu daerah.
Lingkungan biotik juga dapat memengaruhi lingkungan abiotik. Contohnya daerah yang banyak tumbuhannya akan membuat suhu udara menjadi lebih sejuk. Daerah yang masih banyak tumbuhannya juga dapat menyimpan air tanah lebih banyak karena tanah di bawahnya dapat menyerap air lebih banyak.
Interaksi antara manusia dan alam dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu interaksi yang menyesuaikan diri dengan alam dan interaksi yang mendominasi alam.
- Interaksi manusia yang menyesuaikan diri dengan alam contohnya adalah hidup dekat dengan sumber makanannya. Manusia menyesuaikan waktu tanam dengan musim penghujan, waktu untuk berlayar menyesuaikan dengan keadaan cuaca, menghindari tinggal di daerah rawan bencana alam, dan lain-lain.
- Interaksi manusia yang mendominasi alam. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia cenderung melakukan upaya mengambil sumber daya alam. Bahkan, manusia berupaya memodifikasi cuaca dengan mengembangkan teknologi hujan buatan.
2. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Sosial
Manusia perlu berhubungan atau berkomunikasi dengan yang lainnya. Maka terjadilah apa yang dinamakan proses sosial. Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan saling memengaruhi antarmanusia. Proses sosial ini akan terjadi kalau ada interaksi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia.
Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus secara timbal balik dilakukan oleh kedua belah pihak. Artinya kedua belah pihak harus saling merespon. Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi melakukan kontak sosial dan komunikasi.
Menurut Soerjono Soekanto (2003), kata “kontak” berasal dari bahasa Latin, yaitu berasal dari kata con dan tangere (bersama, menyentuh). Kontak berarti bersama-sama saling menyentuh secara fisik. Dalam pengertian gejala sosial, kontak sosial ini dapat berarti hubungan masing-masing pihak tidak hanya secara langsung bersentuhan secara fisik, Kontak dapat dilakukan melalui surat-menyurat, telepon, sms, dan lain-lain. Dengan demikian hubungan fisik bukan syarat utama terjadinya interaksi sosial.
Menurut Karl Mannheim, (2003: 65) kontak dapat dibedakan ke dalam dua bagian, yaitu kontak primer dan kontak sekunder. Kontak primer adalah kontak yang dikembangkan dalam media tatap muka, sedangkan kontak sekunder terjadi tidak dalam media tatap muka dan ditandai dengan adanya jarak. Kontak Sekunder dapat dibagi lagi ke dalam dua bagian:
- Kontak Sekunder langsung, yaitu kontak yang terjadi antara masing-masing pihak melalui alat tertentu, misalnya telepon, internet, surat, sms, dan lain-lain.
- Kontak Sekunder tidak langsung, yaitu kontak yang memerlukan pihak ketiga. Misalnya, Ahmad minta tolong kepada Fauzi untuk dikenalkan kepada Fatimah.
- Antara orang perorangan . Contohnya, seorang bayi yang baru lahir, ia akan melakukan kontak sosial dengan ibunya dan keluarga secara langsung.
- Antara perorangan dengan kelompok. Misalnya seorang siswa sedang belajar bersama atau berdiskusi dalam kelompok belajarnya.
- Antara kelompok dengan kelompok. Contohnya, seperti kelompok pelajar dari suatu sekolah melakukan studi banding ke sekolah yang lain.
Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didorong oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:
Menurut Gabriel Tarde (2003: 66), imitasi berasal dari kata imitation, yang berarti peniruan. imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Untuk dapat meniru, menurut Choros (2003: 66) ada syarat-syarat tertentu, antara lain: (1) Harus menaruh minat terhadap sesuatu yang akan diimitasi. (2) mengagumi hal-hal yang akan diimitasi. (3) memberikan penghargaan sosial yang tinggi terhadap objek yang akan menjadi objek imitasi kita. (4) memiliki pengetahuan tentang pihak atau sesuatu yang akan diimitasi.
Sugesti artinya pengaruh yang dapat menggerakan hati orang. Faktor sugesti ini akan terjadi apabila kemampuan berpikir seseorang terhambat sehingga orang itu melakukan pandangan orang lain. Selain itu sugesti akan terjadi kalau orang yang memberi sugesti memiliki wibawa/terpandang di bidangnya atau juga sugesti itu terjadi jika pandangan itu didukung oleh sebagian orang (mayoritas).
Identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Proses ini dapat berlangsung dengan sendirinya, sehingga pandangan dan sikap orang lain bisa masuk ke dalam jiwanya. Misalnya, kita mengidolakan seseorang sehingga semua tingkah laku orang itu kita lakukan.
Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang merasa tertarik kepada orang lain. Simpati akan muncul melalui perasaan yang memegang peranan sangat penting. Faktor simpati yang utama adalah ingin mengerti dan ingin bekerjasama dengan orang lain.
3. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Budaya
Manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya. Manusia mempunyai kecendrungan untuk hidup berkelompok dan bermasyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus dapat beradaptasi dengan lingkungan, termasuk dalam hal perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku di lingkungan tersebut.
Perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat merupakan bagian dari kebudayaan. Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Melalui kebudayaan itu, dapat terlihat ciri khas setiap suku. Kita seharusnya mengetahui tentang kebudayaan bangsa yang beranekaragam hingga dapat menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan dan cara-cara beradaptasi terhadap lingkungan. Hal ini bertujuan agar keberadaan kita dapat diterima dalam suatu kelompok masyarakat.
4. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah faktor ekonomi yang memengaruhi jalannya usaha atau kegiatan ekonomi. Faktor pendukung kegiatan ekonomi adalah kebijakan ekonomi pemerintah, pendapatan masyarakat, sumber daya ekonomi yang tersedia dan sebagainya.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan lingkungan ekonominya. Mereka melakukan aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya ekonomi yang tersedia. Sumber daya ekonomi adalah alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik berupa barang maupun jasa. Sumber daya alam, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan merupakan sumberdaya ekonomi. Sumber daya alam dapat berupa lahan, bahan tambang, hewan, tumbuhan dan sebagainya. Tenaga kerja merupakan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa.