KELAS V B
GURU KELAS : Fuji lestari,S.Pd.
Good morning everyone...
How are you students?
Hopefully we're healthy and always in the protection of Allah.
Before we start our study, better we listen to tausiyah, pray to Allah, pray dhuha, and moroja'ah.
PANCASILA merupakan dasar negara, ideologi negara, dan dasar filosofi negara. Pancasila dirumuskan oleh para founding fathers negara Indonesia dengan memeras saripati nilai-nilai luhur yang telah sejak dulu membudaya di Nusantara. Nilai-nilai luhur tersebut telah tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, bahkan jauh sebelum Republik Indonesia berdiri.
Dalam konteks kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila sejatinya ialah identitas bangsa Indonesia. Kehadirannya membuat bangsa ini utuh. Oleh karena itu, tanpa dasar negara, bangsa Indonesia tidak memiliki identitas serta arah tujuan yang sama, sehingga ancaman perpecahan akan lebih mudah terjadi. Jadi, pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat berupa sikap yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat Indonesia memahami dan memiliki wawasan mengenai pengamalan nilai-nilai Pancasila serta Kewarnegaraan Bangsa Indonesia. Lantas, apa saja nilai-nilai yang terkandungah, kali ini kita akan membahas tentang nilai-nilai yang terkandung dalam sila tersebut. Namun ada baiknya jika kalian pahami dulu makna dari nilai-nilai Pancasila sebelum memahami lebih jauh.
Nilai-nilai dasar Pancasila adalah asas-asas yang diterima warga negara sebagai dalil yang mutlak serta sebagai kebenaran yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari Pancasila di antaranya Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
Perwujudan atau pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila dapat dilaksanakan di seluruh sendi kehidupan, dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, hingga berbangsa dan bernegara. Pancasila sendiri dirumuskan dari nilai-nilai bangsa Indonesia yang luhur. Pengamalan butir-butir Pancasila yang mengandung nilai-nilai kebaikan itu hendaknya juga diterapkan di semua sektor kehidupan, dari bidang politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya.
Nilai ketuhanan pada sila pertama Pancasila
Bunyi dari sila pertama ialah Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama dilambangkan dengan bintang emas dengan latar belakang warna hitam. Bintang emas menggambarkan bahwa bangsa Indonesia mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.
Itu berarti bangsa Indonesia ialah bangsa yang bertuhan dan mempercayai Tuhan, menjalankan perintah dan larangan Tuhan sebagai bangsa yang religius. Selain itu, Indonesia menjamin kemerdekaan setiap warga negara dalam menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan yang dipilih.
1. Percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
2. Saling menghormati pemeluk agama lain.
3. Memiliki toleransi antarumat beragama.
4. Tidak memaksakan kehendak antarumat beragama.
5. Tidak mencemooh atau mengejek kepercayaan orang lain.
Nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila
Bunyi sila ke-2 ialah Kemanusiaan yang adil dan beradab. Menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), sila tersebut merupakan perwujudan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragama.
Terdapat 10 butir pengamalan sila ke-2 yang berhasil dirumuskan oleh BPIP. Kesepuluh nilai yang terkandung sebagai berikut:
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan
Nilai persatuan dalam sila ketiga Pancasila
Sila ke-3 dalam Pancasila yang berbunyi Persatuan Indonesia mengandung butir-butir pengamalan dan makna yang mendalam. Pengamalan Pancasila sila ke-3 bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di rumah yang merupakan lingkungan keluarga.
Selain sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila merupakan rumusan atau pedoman dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Istilah Pancasila terdiri dari dua kata dalam bahasa Sansekerta. Panca yang berarti lima dan sila yang bermakna prinsip atau asas.
Terdapat sejumlah butir pengamalan yang terkandung di dalam sila ke-3.
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Nilai kerakyatan dalam sila keempat Pancasila
Nah, sila keempat ini berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan pemusyawaratan perwakilan. Berikut butir-butir pengamalan sila keempat Pancasila.
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia punya kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
10. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
11. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
12. Mendengarkan dan menghargai saran atau kritik dari orang lain.
Nilai keadilan dalam sila kelima Pancasila
Nilai keadilan adalah nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila. Bunyinya Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima ini juga mengandung nilai-nilai luhur seperti berikut.
1. Menjunjung tinggi keadilan sosial di kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, dan seterusnya.
2. Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong-royong.
3. Menghormati hak dan kewajiban orang lain.
4. Menghargai hasil karya orang lain.
5. Menjunjung tinggi sikap saling membantu dan tolong menolong.
6. Menanamkan rasa adil dan kesetaraan.
7. Menerima hasil musyawarah dan mufakat.
Otot yang menggerakkan paru-paru juga merupakan bagian dari sistem pernapasan. Bagian-bagian ini bekerja sama untuk menggerakkan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan gas buang seperti karbon dioksida.
Sel-sel tubuh membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Salah satu produk limbah yang sel hasilkan adalah karbon dioksida
Sistem pernapasan akan mengambil oksigen dari udara yang kamu hirup dan mengeluarkan karbon dioksida yang tidak diinginkan.
Yuk, ketahui lebih dalam tentang organ sistem pernapasan manusia berikut ini.
Darah yang mengandung oksigen akan dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.
3. Pertukaran gas di alveoli
Di dalam paru-paru, oksigen yang terbawa oleh darah memasuki alveoli, kantong-kantong kecil yang melapisi dinding paru-paru.
Pada dinding alveoli ini, terjadi pertukaran gas antara oksigen dalam alveoli dan darah dalam kapiler darah yang melapisi alveoli.
Oksigen berdifusi ke dalam darah, sementara karbon dioksida, yang merupakan produk sampingan metabolisme sel, berdifusi keluar dari darah ke dalam alveoli.
4. Ekspirasi (ekshalasi)
Setelah oksigen terserap oleh darah, karbon dioksida yang dibawa oleh darah akan kembali ke paru-paru.
Impuls saraf dari otak menyebabkan otot pernapasan relaks, mengurangi volume rongga dada dan meningkatkan tekanan di dalam paru-paru.
Proses ini memaksa karbon dioksida keluar dari paru-paru dan menuju ke hidung atau mulut, sehingga kita dapat mengeluarkannya melalui proses ekspirasi.
5. Transportasi karbon dioksida
Karbon dioksida yang keluar dari paru-paru akan diangkut oleh darah dan dibawa kembali ke jantung.
Darah yang mengandung karbon dioksida akan dipompa oleh jantung ke paru-paru, di mana karbon dioksida dapat dilepaskan melalui proses pertukaran gas di alveoli saat kita menghembuskan nafas.
Darah yang mengandung oksigen akan dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.
Bahasa Indonesia
Apa Itu Teks Deskripsi & Ciri-Cirinya?
Siang itu, Bu Nana menjelaskan kepada Dafa tentang teks deskripsi.
Waktu pulang sekolah sudah tiba. Para murid SD Nusantara terlihat meninggalkan sekolah. Tapi, tidak dengan Dafa. Ia malah menghampiri Bu Nana di depan ruangan kelas dengan wajah bingung.
“Eh? Dafa kenapa? Ada yang bisa ibu bantu?” tanya Bu Nana khawatir.
“Eee… ini Bu Nana, saya mau memaparkan cerita tentang teman-teman lewat tulisan, tapi saya bingung nulisnya harus gimana,” kata Dafa.
“Oh, kalau kamu mau memaparkan sesuatu lewat tulisan, kamu bisa membuat teks deskripsi, Dafa!”
Hmm… teks deskripsi itu apa, Bu Nana?”
“Teks deskripsi adalah teks yang berisi pemaparan atau penggambaran secara jelas mengenai suatu hal. Hal ini bisa berupa benda maupun makhluk hidup.”
“Jadi kita bisa mendeskripsikan sebuah ruangan, hewan peliharaan, atau teman ya, Bu Nana?” tanya Dafa menyimpulkan.
Betul! Tapi, ingat ya. Saat mendeskripsikan sesuatu, kita butuh informasi yang jelas dan rinci mengenai apa saja yang akan dituangkan ke dalam teks. Nah, supaya kamu makin paham, coba lihat contoh teks deskripsi ini!” ujar Bu Nana sambil menunjukkan bukunya kepada Dafa.
Baik, Bu Nana! Saya mulai paham tentang teks deskripsi. Saya mau langsung tulis teks deskripsinya kalau gitu!”
“Sebentar, Dafa! Masih ada yang harus kamu tau nih dari teks deskripsi. Berdasarkan contoh di atas, teks deskripsi punya ciri-ciri, loh! Nah, apa saja sih ciri-ciri teks deskripsi itu? Ciri pertama, teks deskripsi harus menggambarkan atau memaparkan sesuatu. Misalnya pada contoh teks deskripsi di atas. Teksnya menggambarkan tentang tokoh Zafna dan Zalfa mulai dari rupanya, ciri-ciri fisiknya, dan sifatnya.”
Dokumentasi kegiatan hari ini :
0 komentar:
Posting Komentar