Materi ajar Jumat, 31 Januari 2020
Tema 7, subtema 3, PB 4,5,6
MATERI MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG GABUNGAN

Volume bangun gabungan merupakan jumlah dari volume bangun-bangun pembentuknya. Untuk dapat menentukan volume gabungan dua buah bangun ruang atau lebih tentunya harus menghitung volume bangun-bangun yang menyusun bangun gabungan tersebut. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam mencari volume gabungan bangun ruang adalah ukuran dari masing-masing unsur bangun tersebut. Biasanya ukuran unsur bangun ruang tersebut tidak disebutkan, sehingga harus mencari terlebih dahulu dengan cara melihat unsir-unsur bangun yang lainnya.

Volume Gabungan Kubus dan Balok
Kubus dan balok merupakan bangun ruang yang terbentuk dari susunan bangun datar. Kubus, merupakan bangun ruang yang terdiri dari persegi yang kongruen (sama besar).Balok, merupakan bangun ruang yang dapat terdiri dari persegi ataupun persegi panjang. Bangun tersebut sama panjang dengan dihadapannya

Kubus termasuk ke dalam bentuk bangun ruang khusus karena setiap sisi atau rusuknya memiliki ukuran yang sama panjang. Di dalam rumus volume kubus kita tidak akan menemukan istilah panjang, lebar, ataupun tinggi kita hanya akan menggunakan istilah rusuk atau sisi (s). Balok Sebenarnya sangat mirip dengan kubus namun rusuk-rusuk yang ada pada kubus memiliki ukuran yang berbeda. Oleh karena itu, pada rumus volume kubus kita akan menggunakan istilah panjang lebar dan tinggi.

Rumus Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus = rusuk x rusuk x rusuk
V = s.s.s
V = S³

Volume Balok = Luas Alas x Tinggi
Volume Balok = Panjang x Lebar x Tinggi
Volume Balok = p x l x t

Volume Gabungan Kubus dan Balok :
S³ + (p x l x t)

Perhatikan contoh di bawah ini.
volume kubus dan balok
Dari gambar di atas maka dapat ditemukan voleme bangun-bangun tersebut.
Bangun 1 :
Volume = S³ = 6³ = 216 cm³

Bangun 2 :
Volume = p x l x t = 9 x 6 x 6 = 324 cm³

Volume gabungan bangun1 dan 2 = 540cm³
Luas Bangun 3 = 15 x 6 x 6 = 540 cm³

Jika diperhatikan dengan seksama, bangun 3 dibuat dengan menggabungkan bangun 1 dan bangun 2 (digabungkan pada sisi FGCB-bangun 1 dan sisi EHDA-bangun 2).

Volume Balok dan Limas Segiempat
Limas segi empat adalah limas yang memiliki alas berbentuk segi empat (baik berupa persegi, persegi panjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang, jajaran genjang dan lainnya). Perhatikan bangun gabungan di bawah ini:
volume limas
Jika diketahui Volume Limas adalah :
1  x Luas Alas x tinggi  
3
Maka volume gabungan kedua bangun dapat ditemukan dengan menentukan volume balok dan volume limas. Tinggi limas dapat ditentukan dengan mengurangkan tinggi keseluruhan dengan tinggi balok sehingga tinggi limas = 25 - 10 = 15 cm.

Volume balok = p x l x t = 25 x 8 x 10 = 2.000 cm³
Volume Limas =  1x Luas Alas x tinggi
3
=  1  x 25 x 8  x 15  
3
=1  x 3.000 = 1.000 cm³
3
Jadi volume gabungan adalah 2.000 + 1.000 = 3.000cm³

Perhatikan contoh gambar di bawah ini :
bangun gabungan
Bangun di atas merupakan bangun gabungan dua buah limas dan sebuah balok. Untuk mencari volume bangun tersebut dapat dilakukan dengan cara mencari volume balok dan volume limas.
Volume balok = p x l x t = 24 x 5 x 8 = 960 cm³
Volume Limas =1x Luas Alas x tinggi
3
=1x 10 x 5 x 6
3
=1x 300 = 100 cm³
3
Karena ada 2 buah limas maka volume dikalikan dua sehingga menjadi 200 cm³
Jadi volume gabungan bangun di atas adalah 960 + 200 = 1.160 cm³
Muatan PPKn
Penerapan nilai kepemimpinan sesuai nilai Pancasila 
Pemimpin yang dibutuhkan Bangsa Indonesia adalah pemimpin yang berjiwa Pancasila. Mengapa harus berjiwa Pancasila ? Pancasila merupakan ideologi bangsa, yaitu cita-cita yang ingin dicapai oleh Bangsa Indonesia. Pemimpin yang baik memiliki misi untuk membawa bangsa dan negaranya menggapai cita-cita bangsa, yaitu membawa penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia kearah terwujudnya kehidupan yang ber-ketuhanan, ber-kemanusiaan, ber-persatuan, ber-kerakyatan, dan ber-keadilan. 
Yang dimaksud dengan pemimpin berjiwa pancasila adalah pemimpin yang mengerti benar akan hakikat pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Sehingga dengan begitu, semua kebijakan yang diambilnya kelak akan berpedoman pada ideologi Bangsa. Pemimpin harus memiliki lima karakteristik sebagaimana yang terkandung dalam Lima sila yang terdapat dalam Pancasila.
Karakteristik yang pertama adalah Beriman , sebagaimana yang terkandung dalam sila pertama pada Pancasila yang menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam berperilaku. Pemimpin yang beriman cenderung akan memiliki perilaku yang baik karena ia akan melibatkan Tuhan dalam setiap tindakannya.
Karakteristik yang kedua adalah menjunjung tinggi HAM , sebagaimana yang terkandung dalam sila kedua pada Pancasila yang mengajak setiap warga Negara untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasi atau bertindak adil dan beradab terhadap sesama manusia. Pemimpin yang menjunjung tinggi HAM akan memiliki kesadaran tinggi atas hak dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, yaitu melaksanakan kewajiban untuk memimpin rakyatnya dengan amanah serta bersih dari tindak korupsi karena ia tidak akan mengambil yang bukan menjadi haknya.
Agar dapat menerapkan nilai kepemimpinan dalam kehidupan sehari - hari, kita harus menerapkan sikap-sikap berikut : 
1. Bertanggung jawab saat mengerjakan tugas, baik tugas individu maupun kelompok
2. Bekerjasama secara baik dengan orang lain
3. Mementingkan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan diri sendiri
4. Mampu membuat keputusan atas suatu masalah 
Latihan bupena halaman 159

Bahan Seni Patung

  1. Bahan Lunak. Bahan lunak yang memiliki masa atau volume dapat digunakan untuk membuat patung, seperti: tanah liat, lilin, clay, hingga ke bahan khas atau alternatif seperti: sabun, dsb.
  2. Bahan Sedang. Bahan yang tidak lunak dan tidak keras, misalnya: kayu randu, kayu mahoni, kayu waru dan kayu yang tidak terlalu keras lainnya.
  3. Bahan Keras. Bahan keras dapat berupa batu atau kayu yang lebih keras, contohnya adalah: batu marmer (pualam), batu granit, batu andesit, kayu jati, kayu ulin, kayu sonokeling.
  4. Bahan Cor. Bahan cor adalah bahan yang cair, serbuk atau tidak padat, namun dapat menjadi keras dalam waktu tertentu atau ketika diproses lebih lanjut. Bahan cor meliputi: Semen, pasir, gips, logam, emas, timah, bahan kimia: resin, fiber, dll.

  5. Teknik Seni Patung

    1. Teknik Pahat. Merupakan teknik untuk mengurangi bahan menggunakan benturan benda keras (alat pahat) terhadap bahan patung yang diolah. Selain alat pahat, palu juga diperlukan untuk membenturkan pahat pada bahan patung.
    2. Teknik Butsir. Butsir adalah teknik yang membentuk bahan lunak dengan mengurangi bahan menggunakan alat butsir dan menambahkan bahan jika diperlukan. Butsir biasa digunakan untuk mengolah bahan lunak seperti tanah liat, lilin atau modeling clay.
    3. Teknik Las. Yaitu membuat karya patung dengan cara menggabungkan bahan ke bahan yang lain untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Teknik las digunakan untuk menggabungkan bahan logam dan merakitnya menjadi bentuk tertentu.
    4. Teknik Cor. Membuat karya seni dengan membuat cetakannya terlebih dahulu, lalu bahan adonan cor dituangkan kedalam cetakan, sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan (sesuai dengan bentuk cetakan).
    5. Teknik Cetak. Seperti teknik cor, cetakan dibuat terlebih dahulu, namun bahan tidak harus dicor atau dituangkan, bahan lunak atau sedang dapat langsung dijepit menggunakan cetakan Bivalve yang memiliki dua sisi simetris seperti kerang.
MUATAN PPKN TENTANG PENERAPAN NILAI KEKELUARGAAN SESUAI PANCASILA

Kekeluargaan artinya suatu hubungan masyarakat yang menunjukkan keakraban dan kedekatan sehingga tercipta solidaritas seperti layajlknya keluarga. Dengan adanya semangat kekeluargaan , maka akan ada rasa peduli sesama anggota masyarakat. Semangat kekeluargaan sesuai dengan Pancssila, yaitu sila kelima yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Penerapan nilai kekeluargaan tercermin dsri sikap-sikap berikut :
1. Saling menghormati dan toleransi antar umat beragama.
2. Menjaga kerukunan denga tetangga yang berbeda agama.
3. Bersikap adil dan tenggang rasa kepada tetangga.
4. Mengutamakan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi.
5. Menyeimbangkan hak dan kewajiban dalam masyarakat.
6. Membantu tetangga jika ada yang mengalami kesulitan.
7. Bekerja sama dan aktif dalam kegiatan sosial, seperti kerja bakti dan tonda malam.

MUATAN IPA TENTANG CARA MELINDUNGI DIRI DARI PENYAKIT PADA MASA PUBERTAS

Memasuki masa pubertas, kebersihan tubuh harus diperhatikan. Tujuannya untyk menjaga kesehatan dan menghindarkan diri dari penyakit. Penyakit pasa sistem reproduksi dapat terjadi pada laju-laki dan perempuan. Beberapa penyakit pada sistrm reproduksi, seperti gonore, sifilis dan kanker rahim.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan untuk melindungi dari penyakit adalah :
1. Mandi dan membasuh wajah secara teratur untuk mengurangi resiko tumbuhnya jerawat.
2. Mencuci tangan setiap hendaj dan selesai BAB dan BAK serta menyiram kloset dengan bersih.
3. Mengganti pakaian ketika sudah lembab, terutama setelah berolahraga.

0 komentar:

Posting Komentar