KELAS VB
GURU KELAS : Fuji lestari,S.Pd.
Good morning everyone...
How are you students?
Hopefully we're healthy and always in the protection of Allah.
Before we start our study, better we listen to tausiyah, pray to Allah, pray dhuha, and moroja'ah
KELAS VB
GURU KELAS : Fuji lestari,S.Pd.
Good morning everyone...
How are you students?
Hopefully we're healthy and always in the protection of Allah.
Before we start our study, better we listen to tausiyah, pray to Allah, pray dhuha, and moroja'ah
Pendidikan pancasila
Berikut adalah contoh naskah drama singkat yang menampilkan norma agama. Naskah ini bisa digunakan sebagai bahan ajar atau pertunjukan yang menggambarkan pentingnya norma agama dalam kehidupan sehari-hari.
**Judul: "Keputusan di Persimpangan Jalan"**
**Karakter:**
1. **Rina** - Seorang remaja yang sedang menghadapi dilema.
2. **Bapak Ahmad** - Ayah Rina, seorang tokoh agama yang bijaksana.
3. **Ibu Sari** - Ibu Rina, seorang wanita yang penyayang.
4. **Dina** - Sahabat Rina.
**Lokasi:**
- Ruang tamu rumah Rina.
- Kafe tempat Rina dan Dina bertemu.
**Adegan 1: Ruang Tamu Rumah Rina**
*Rina duduk di sofa, tampak gelisah. Bapak Ahmad dan Ibu Sari duduk di seberang.*
**Bapak Ahmad:** (Dengan lembut) "Ada apa, Nak? Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu yang serius."
**Rina:** (Ragu) "Ayah, Ibu, aku harus membuat keputusan besar. Temanku, Dina, mengajak aku untuk pergi ke sebuah acara yang sebenarnya bertentangan dengan ajaran agama kita."
**Ibu Sari:** "Apa acara itu, sayang?"
**Rina:** "Acara pesta yang tidak sesuai dengan norma agama kita. Dina bilang itu hanya sekali dan tidak masalah."
**Bapak Ahmad:** "Nak, ingatlah bahwa norma agama bukan hanya aturan, tetapi pedoman hidup kita. Dalam setiap keputusan, penting untuk mengingat nilai-nilai yang kita anut."
**Ibu Sari:** "Kalau kamu merasa acara itu tidak sesuai dengan keyakinan kita, mungkin lebih baik untuk berbicara dengan Dina secara jujur. Teman yang baik akan mengerti."
**Rina:** (Mengangguk) "Aku mengerti, Ayah. Terima kasih, Ibu."
**Adegan 2: Kafe**
*Rina dan Dina duduk di meja. Rina tampak tenang namun tegas.*
**Dina:** "Rina, kenapa kamu tidak mau ikut acara itu? Ini kesempatan bagus untuk bersenang-senang."
**Rina:** "Dina, aku tahu acara itu menyenangkan, tapi aku merasa itu bertentangan dengan ajaran agamaku. Aku harus menghormati keyakinanku."
**Dina:** (Terkejut) "Oh, jadi ini masalah agama?"
**Rina:** "Iya, dan aku sudah berbicara dengan orang tuaku. Mereka bilang penting untuk mengikuti prinsip yang kita yakini."
**Dina:** "Aku paham sekarang. Maaf jika aku membuatmu merasa tidak nyaman. Aku menghargai keputusanmu."
**Rina:** "Terima kasih atas pengertianmu, Dina. Aku harap kita masih bisa bersenang-senang dengan cara lain."
**Adegan 3: Ruang Tamu Rumah Rina**
*Rina kembali ke rumah dan disambut oleh Bapak Ahmad dan Ibu Sari.*
**Bapak Ahmad:** "Bagaimana, Nak? Apa keputusanmu?"
**Rina:** "Aku sudah berbicara dengan Dina. Dia mengerti dan mendukung keputusanku."
**Ibu Sari:** "Bagus, Nak. Kami bangga padamu. Kadang keputusan yang sulit adalah yang paling benar."
**Rina:** (Tersenyum) "Terima kasih, Ayah dan Ibu. Aku merasa lebih tenang setelah membuat keputusan ini."
**Bapak Ahmad:** "Ingatlah, dalam setiap langkah, kita harus selalu berpegang pada prinsip kita."
Naskah ini menggambarkan bagaimana norma agama dapat mempengaruhi keputusan sehari-hari dan bagaimana komunikasi serta pemahaman antara teman dan keluarga dapat membantu seseorang dalam membuat keputusan yang sesuai dengan keyakinan mereka.
BAHASA INDONESIA🌼
Sinonim dan Antonim
Tujuan Pembelajaran :Peserta didik dapat memahami perbedaan anatar kata sinonim dan antonim
Ya, sinonim atau padanan kata adalah kata yang memilki makna yang sama atau hampir sama dengan kata lain dalam bahasa yang sama.
Sedangkan antonim adalah kata yang berlawanan atau kontradiktif atau bertolak belakang dengan kata lain.
Nah, setelah kita mengetahui apa pengertian dan perbedaan dari antonim dan sinonim, yuk Kids simak contohnya.
Contoh Kata Antonim
1. Besar - Kecil
Contoh kalimat : Rumah nenek saya besar, sedangkan rumah saya kecil.
2. Baru - Lama
Contoh kalimat : Mobil om ku baru, sedangkan mobil ayah saya sudah lama.
3. Panjang - Pendek
Contoh kalimat : Rambut Siti panjang, sedangkan rambut saya pendek.
Tinggi - Rendah
Contoh kalimat : Pohon itu sangat tinggi, sedangkan semak-semak disekitarnya rendah.
5. Kuat - Lemah
Contoh kalimat : Kawan ku saya sangat kuat, sedangkan saya sudah mulai lemah.
6. Kaya - Miskin
Contoh kalimat : Keluarga tersebut sangat kaya, sedangkan keluarga tetangga mereka miskin.
7. Cerah - Gelap
Contoh kalimat : Hari ini langit sangat cerah, sedangkan kemarin gelap karena hujan
Contoh Kata Sinonim
1. Gembira - Senang
Contoh: Saya merasa gembira/senang karena berhasil menyelesaikan PR dengan baik.
2. Cerdas - Pandai
Contoh: Kusni sangat cerdas/pandai dalam memecahkan masalah matematika yang sulit.
3. Sedih - Murung
Contoh: Revi merasa sedih/murung setelah mendengar kabar bahwa sahabatnya pindah ke luar kota.
4. Pintar - Mahir
Contoh: Saya ingin menjadi pintar/mahir dalam bermain gitar, jadi saya sering berlatih.
5. Cepat - Kencang
Contoh: Mobil itu berjalan dengan cepat/kencang di atas jalan raya tol yang sepi.
6. Banyak - Melimpah
Contoh: Di kebun itu terdapat banyak/melimpah buah-buahan yang bisa dipetik.
7. Baik - Sopan
Contoh kalimat: Juju selalu bersikap baik/sopan terhadap siapa pun, bahkan terhadap orang yang tidak dikenal.
8. Kaya - Makmur
Contoh kalimat : Keluarga itu sangat kaya/makmur karena memiliki bisnis sukses yang sudah berjalan lama.
9. Bising - Ribut
Contoh kalimat: Suara musik yang terlalu bising/ribut bisa menyebabkan kerusakan pendengaran.
10. Sempurna - Ideal
Contoh kalimat : Roni selalu berusaha menciptakan hasil yang sempurna/ideal dalam setiap pekerjaannya.
0 komentar:
Posting Komentar