Tujuan Pembelajaran : peserta didik dapat menerapkan pembiasaan sesuai prilaku pancasila
Contoh Membiasakan Perilaku Pancasila
Dikutip dari buku Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara karya Ronto, (2012) Pancasila merupakan dasar negara yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila juga menjadi rumusan dan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ada berbagai contoh membiasakan perilaku Pancasila di masyarakat, antara lain:
1. Sila Pertama
Sila pertama berisi tentang pengakuan dan penghormatan terhadap keberagaman agama dan keyakinan yang ada di Indonesia. Perilaku yang mencerminkan sila pertama, di antaranya:
Menghormati orang lain yang berbeda agama dengan kita.
Menjaga ketenangan lingkungan ketika orang lain melakukan ibadah.
Menghindari perilaku yang bersifat mengejek atau mencela agama orang lain.
Bersedia membantu sesama warga masyarakat meskipun berbeda keyakinan.
Mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan individu atau golongan.
2. Sila Kedua
Sila kedua berisi tentang penghargaan terhadap martabat, hak, dan kewajiban setiap manusia tanpa membedakan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, atau status sosial.
Perilaku yang mencerminkan sila kedua, antara lain:
Tidak melakukan diskriminasi atau perundungan terhadap orang lain.
Menjaga sikap sopan santun dan hormat-menghormati dalam berkomunikasi.
Menolong orang yang membutuhkan bantuan tanpa mengharapkan imbalan.
Menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan fasilitas umum.
Menghargai prestasi dan karya orang lain.
3. Sila Ketiga
Sila ketiga berisi tentang kesadaran dan komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, adat, budaya, bahasa, dan daerah.
Perilaku yang mencerminkan sila ketiga, yakni:
Cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri.
Mengharumkan nama bangsa dengan berprestasi di berbagai bidang.
Tidak merendahkan suku, adat, atau budaya lain.
Mengutamakan kerukunan dan toleransi dalam bermasyarakat.
Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan serta membantu warga yang mengalami kesulitan.
4. Sila Keempat
Sila keempat berisi tentang prinsip demokrasi dan kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara. Perilaku yang mencerminkan sila keempat, antara lain:
Memilih pemimpin atau wakil rakyat secara jujur dan bertanggung jawab.
Mengawasi kinerja pemerintah dan memberikan kritik atau saran yang konstruktif.
Menyampaikan aspirasi atau pendapat secara santun dan rasional.
Menghormati keputusan yang diambil melalui musyawarah atau perwakilan.
Berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan pembelaan negara.
5. Sila Kelima
Sila kelima berisi tentang tekad untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Perilaku yang mencerminkan sila kelima, yaitu:
Membayar pajak dan retribusi sesuai dengan ketentuan.
Menggunakan hak dan memenuhi kewajiban sebagai warga negara.
Tidak melakukan korupsi, kolusi, atau nepotisme.
Menjaga keseimbangan antara hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya.
Berbagi dan bersedekah kepada orang yang membutuhkan.
Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang diungkapkan atau diciptakan menggunakan media rupa visual yang bisa dilihat mata dan dirasakan ketika diraba. Secara mudahnya wujud dari seni rupa adalah sebagai pengantar cabang seni rupa itu sendiri, tidak seperti seni musik atau gerakan tubuh pada seni tari.
Contoh dari seni rupa yang bisa mudah Anda temukan adalah seperti desain pakaian, patung, lukisan, kerajinan tangan dan lain sebagainya. Akan tetapi dalam perkembangannya, seni rupa bukan hanya berhenti pada produk visual saja.
A. Unsur dan Prinsip Seni Rupa di Sekitar Kita
Keindahan suatu objek di sekitar kita tak terlepas dari adanya berupa prinsip-prinsip seni rupa yang mendukung keindahannya, segala bentuk objek yang kita lihat dengan nilai akan muncul karena unsur-unsur yang dikandungnya, siswa dapat menemukan unsur-unsur seni rupa tersebut dengan mengamati unsur titik, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna dan tone (nada gelap terang) yang terdapat dalam objek di lingkungan sekitar sekolah.
Unsur Seni Rupa Titik. Titik merupakan unsur paling kecil dalam suatu karya seni rupa. Titik bisa digunakan untuk menciptakan unsur-unsur lain dengan cara menyusun atau menderet hingga menjadi suatu garis.
Unsur Seni Rupa Garis. Garis merupakan hubungan antar titik yang bisa menghasilkan suatu guratan serba guna. Guratan dari titik tersebut akan bisa membentuk unsur lain seperti bidang maupun bentuk.
Unsur Seni Rupa Bentuk Atau Volume. Bentuk merupakan unsur yang selanjutnya. Bisa dibilang jika bentuk adalah salah satu unsur yang bisa dilihat pada karya seni rupa dua dimensi. Contohnya adalah pada gambar, lukisan, desain grafis dan sebagainya.
Unsur Seni Rupa Bidang. Bidang adalah unsur yang ketiga. Bidang juga merupakan perkembangan dari bentuk. Secara mudahnya bidang merupakan suatu garis yang ujungnya akan saling bertemu hingga membentuk suatu area tertutup.
Unsur Seni Rupa Ruang. Ruang merupakan suatu karya karya dua dimensi yang memiliki sifat semu. Ruang juga masih dibagi menjadi dua yaitu ruang positif dan ruang negatif.
Unsur Seni Rupa Gelap Terang. Untuk bisa membuat suatu gambar potret yang tampak begitu realistis, bukanlah warna yang akan dibuat benar-benar akurat. Akan tetapi adalah pada bagian gelap dan terang yang akan dibuat akurat pada gambar potret tersebut.
Contoh Benda Seni Rupa Terapan yang Termasuk Benda Hiasan
Berikut adalah contoh benda seni rupa terapan yang termasuk benda hiasan tersebut.
1. Kendi
Kendi digunakan untuk menyimpan air agar dingin alami. Namun karena sekarang sudah jarang ditemui, ada yang memajangnya sebagai hiasan vintage atau untuk nostalgia.
2. Guci
Guci digunakan sebagai tempat penyimpanan air, minyak dan minuman anggur oleh orang Tiongkok. Sesampainya di Nusantara, keramik dengan motif dan warna-warni yang semarak tersebut memikat warga lokal untuk dijadikan hiasan.
3. Kipas Batik
Kipas dapat juga dijadikan hiasan dinding. Agar lebih menarik, garis-garis dipertegas dengan perada keemasan.
4. Piring Keramik
Alih-alih menggunakannya untuk penyajian, sebuah rumah makan terkenal yang menjual selat solo di Solo menghiasi seluruh dindingnya dengan piring keramik aneka motif.
5. Poci
Satu set wadah teh yang imut ini dijumpai di beberapa rumah sebagai pajagngan.
Refleksi kegiatan hari ini Alhamdulillah peserta didik dapat menerapkan contoh2 pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari - hati.
Dokumentasi kegiatan
0 komentar:
Posting Komentar